-->

Ketua Konferensi Ke-80 Komite Keempat PBB Apresiasi Pidato Wilson Lalengke

REDAKSI


PPWINEWS.COM, NEW YORK
– Ketua Konferensi Ke-80 Komite Keempat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), José Alberto Briz Gutiérrez, memberikan apresiasi atas pandangan dan rekomendasi yang disampaikan Wilson Lalengke, delegasi petisioner asal Indonesia, dalam sesi pembahasan isu kemanusiaan di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (8/10/2025).

Dalam forum yang dihadiri sekitar 400 peserta tersebut, Wilson Lalengke—jurnalis dan aktivis hak asasi manusia yang juga Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI)—menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran HAM di kamp pengungsi Tindouf, wilayah Aljazair. 

Ia menegaskan bahwa praktik eksekusi di luar hukum dan penahanan sewenang-wenang di kamp tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma hak asasi manusia.

Wawasan yang dibagikan oleh petisioner Wilson Lalengke menjadi masukan penting bagi penyusunan kebijakan kami,” ujar Briz Gutiérrez kepada Lalengke usai sesi konferensi.

Diplomat asal Guatemala itu memuji isi pidato Lalengke yang disebutnya “inspiratif dan penuh semangat kemanusiaan,” karena memperkuat upaya PBB dalam memperjuangkan keadilan dan martabat manusia di wilayah konflik.

Suara Anda semakin menguatkan upaya kolektif kita untuk mewujudkan keadilan dan penghormatan atas martabat manusia bagi semua pihak yang terdampak konflik dan pengungsian,” tambah Briz Gutiérrez.

Ketua Konferensi Ke-80 Komite Keempat itu menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat sipil dalam memperkuat sistem hak asasi manusia yang inklusif. Menurutnya, pernyataan dan rekomendasi dari para petisioner seperti Wilson Lalengke menjadi bahan penting bagi pertimbangan resolusi dan kebijakan global PBB di bidang kemanusiaan.

Dalam pidatonya, Wilson Lalengke menekankan bahwa hak untuk hidup adalah prinsip yang tidak dapat dinegosiasikan, sebagaimana diatur dalam Universal Declaration of Human Rights dan International Covenant on Civil and Political Rights

Ia menyerukan agar masyarakat internasional tidak berdiam diri terhadap pelanggaran HAM di kamp Tindouf dan mendesak adanya investigasi independen serta penegakan hukum terhadap para pelaku.

Kita harus bertindak sekarang. Hukum harus berlaku di mana pun, bahkan di sudut gurun yang paling terpencil. Penduduk kamp Tindouf berhak atas keadilan, martabat, dan kebebasan dari ketakutan,” tegasnya dalam forum PBB tersebut.

Komite Keempat PBB (Special Political and Decolonization Committee) merupakan salah satu badan utama Majelis Umum yang membahas isu-isu politik dan kemanusiaan dunia, termasuk dekolonisasi, perdamaian, dan penyelesaian konflik internasional.

Rekaman lengkap pidato Wilson Lalengke dapat disimak melalui kanal resmi UN Web TV pada tautan berikut: https://webtv.un.org/en/asset/k1f/k1fhhj3nq9 (menit ke-01:36:08).

(TIM/Red)

Komentar Anda

Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.

Berita Terkini