PPWINEWS.COM , NTB - Banyak pihak menilai terpilih nya Komisaris Jenderal Polisi Drs Firli Bahuri, M.Si sebagai Ketua Komisi Pemberantasan ...
PPWINEWS.COM, NTB - Banyak pihak menilai terpilih nya Komisaris Jenderal Polisi Drs Firli Bahuri, M.Si sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2019-2023 bukanlah titipan atau hadiah dari pihak pemerintah. Tetapi murni kehendak Allah SWT disertai perjuangan Sang Jenderal itu sendiri, didukung Doa masyarakat Indonesia dan telah disetujui DPR RI, dan tidak tidak terlepas atas restu dan Doa Ibunda Sang Jenderal Firli sendiri.
Pada kesempatan ini Penulis ingin mengenang kembali sekilas kisah penulis dengan Sang Jenderal Firli Semasa tugasnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2017.
Sebagai Kapolda NTB pada kala itu hingga saat ini Firli sangat dikagumi dan tetap diingat oleh masyarakat NTB. Tiada Hari Tanpa Kerja. Yang menarik adalah Firli kerap di perbincangkan masyarakat NTB hingga ke pelosok Desa. Karena Sang Jendral sangat dekat dengan masyarakat tanpa membedakan status sosial, keturunan dan ras.
Demikian pula jika ada wartawan yang hendak konfirnasi berita kepadanya termasuk penulis dilayaninya dengan santun. Pada suatu hari seusai Firli memimpin upacara di Lapangan Mapolda NTB pada kala itu, langsung penulis mendekatinya sembari berjabatan tangan.Memohon ijin agar Firli berkenan untuk diwancara khusus.Tanpa di duga Sang Jendral yang ramah itu menjawab spontan "Ya, boleh. Nanti sore sebelum magrib saya tunggu di Rumah Dinas Kapolda NTB," tuturnya.
Tanpa pikir panjang karena kegirangan, penulis akhirnya cepat-cepat mohon ijin permisii pulang kepada Firli. Dan sederet pertanyaan telah siapkan penulis untuk diajukan kepada Sang Jendral yang berbintang dua pada kala itu. Secara kebetulan,pada hari itu pula penulis ada jam mengajar di Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dan dilanjut kan pada siang harinya penulis memberi kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Musatafa Ibrahim Al- Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat NTB. sehingga harus cepat-cepat bergegas menuju Kampus.
Tepat pukul 17.30 Wita penulis sudah berada kembali di depan Lapangan Tennis Mapolda NTB yang bersebelahan jalan dengan rumah dinas tempat tinggal Firli sebagai Kapolda NTB. Penulis datang untuk penuhi janji dengan Kapolda NTB yang murah senyum itu dalam rangka wawancara khusus. Mengingat jam yang dijanjikan Kapolda belum sampai waktunya.Penulis sempatkan diri berdiri didepan lapangan Tennis Mapolda NTB sembari menonton lomba Tennis Lapangan bersama sejumlah penonton lainnya.
Penulis melihat banyak penonton termasuk sejumlah wartawan turut hadir menyaksi kan lomba Tennis yang bergengsi itu.Ternyata perserta lomba Tennis itu salah satunya adalah Firli dan sejumlah pejabat turut serta dalam olahraga tersebut.Tiba saatnya panitia umumkan pemenang ternyata Firli berpasangan dengan Martadinata keluar sebagai juara satu tennis lapangan pada kala itu.
Selanjutnya Firli terlihat pulang ke rumah dinas yg tidak jauh dari lapangan Mapolda NTB.
Sekira 20 menit kemudian penulis menyusul ke kerumah dinas Firli ditemani seorang ajudannya. Setiba di halaman rumah dinas Polda NTB penulis mengucap kan Salam Assalamu Alaikum. Terdengar dengan jelas Sang Jendral menjawab Salam Waalaikum Salam.beliau keluar dari ruangan tamu sembari tersenyum menyambut kedatangan penulis dan dipersilahkan masuk.
Rupanya Sang Jenderal baru saja menunaikan ibadah Sholat Ashar karena baru pulang dari lomba Tennis Lapangan. Setelah penulis duduk bersama Firli dipersilahkan minum kopi yang telah disediakan. Pertanyaan satu persatu penulis ajukan kepada Firli dan dijawabnya dengan rendah hati. Terlihat dengan jelas diwajah sang Jendral yang berwajah ganteng itu seakan tak ada beban terhadap dirinya untuk menjawab habis sejumlah pertanyaan penulis.
Penulis teringat seorang ulama kharismatik Drs.Tuan Guru Haji Muchlis Ibrahim.M.Si Tokoh Masyarakat NTB sekaligus sebagai Ketua STID Kediri Lombok Barat NTB berkata "Belajarlah Rendah Hati. Rendahkan Hatimu Serendah Rendahnya,Hingga Tak Seorangpun yang bisa merendahkanmu". Rupanya ilmu itu sudah ada terpatri dihati Sang Jendral berbintang 3 itu.Sehingga Ia melayani siapa saja tanpa pilih kasih.
Selama Firli bertugas di NTB kerap berkunjung kepada toga, toma dan keluar masuk Kampus bersilaturrahmi.
Firli dinilai berhasil memimpin Polda NTB. Ia sangat bersahabat dengan masyarakat Kampus. Terlihat Firli kerap berkunjung pula di Pemda Gubernur, Bupati, Walikota se NTB tidak ketinggalan DPRD, dan di sejumlah Polres, Polsek hingga masuk dipelosok Desa terpencil sekalipun warga dikunjunginya untuk memberi kan kepastian rasa aman kepada masyarakat NTB.
Rumah dinas Firli tidak pernah sepi dari kunjungan tamu. masyarakat biasa pun tidak sungkan datang bertemu Firli tanpa birokrasi. Bahkan jika ada kegiatan, kerap dihalaman rumah dinas Polda NTB itu dijadikan tempat acara digelar. Firli dikenal sangat dekat dengan rakyat NTB. Demikian pula dengan pemuda pelajar mahasiswa- mahasiswi dari sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di NTB kerap berkunjung ke rumah dinas Firli. Diterimanya dengan senang hati penuh akrab.
Selama Firli bertugas di NTB unjukrasa dapat dihitung dengan jari.Sementara Firli sendiri tidak pernah melarang berunjukrasa karena demo adalah bagian dari demokrasi.
Penulis mengamati jarangnya masyarakat NTB dan pemuda serta mahasiswa Demo semasa tugas Firli di NTB bukan karena takut atau ada tekanan dari pihak kepolisian. Tetapi Firli ternyata memiliki jurus jitu. yaitu melakukan pendekatan dengan cara bersahabat kepada siapapun. dirangkulnya. Baik toga toma,Akademisi, LSM Politisi.pemuda hingga pengamen jalanan dirangkul oleh Firli. Semuanya dijadikan nya sebagai sahabat yang penuh akrab.Selain itu Firli menerima langsung sendiri aspirasi pendemo sehingga mereka merasa puas dan tersampaikan aspirasinya.
Firli mengaku dilahirkan disebuah Desa terpencil yaitu Desa Lontar Sumatera Selatan pada tanggal 8 November 1963.Ibundanya bernama Tamah. Ayahandanya bernama Bahuri. Almarhum Ayahanda Bahuri meninggal dunia(wafat) pada saat Firli berusia 5 tahun. Firli adalah anak bungsu dari 6 bersaudara.
Firli melanjutkan kisahnya.Ia hidup bersama 5 saudaranya didampingi seorang ibunda tercinta karena ayahandanya telah pulang kerahmatullah. Meski Firli baru duduk dibangku Sekolah Dasar sudah harus bekerja keras membantu sang bundanya yang telah mengambil peran sebagai kepala keluarga untuk menafkahi dirinya dan lima saudara nya.
Pada saat Firli hendak melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Bhakti yang berlokasi di Kecamatan Pengandongan, dengan jarak yang ditempuh tiap hari 8 KM atau 16 KM Pulang Pergi. Rasanya cukup jauh ditempuh seusia Firli bersama teman temannya tiap hari pergi Sekolah.
Setelah tamat SMP Firli nekat pergi merantau jauh untuk melanjutkan sekolah di SMA 3 Palembang.Selanjutnya Firli mengadu nasib masuk Akabri 1990 dan berhasil. PTIK 1997. Sespim 2004.Lemhannas PPSA 2017.Kapolres Lampung Timur 2002.Wakapolres Lampung Tengah.Kasat III / Umum Dit Reskrimum Polda Metro Jaya 2005.Kapolres Kebumen 2006.Kapolres Brebes 2007.Waka Polres Metro Jakarta pusat 2009. Asisten Sespri Presiden 2010.
Dir Reskrimsus Polda Jateng 2011.Ajudan Wapres RI 2012 Waka Polda Banten 2014 Karodalop Sops Polri 2016. Kapolda NTB 2017.Deputi Penindakan KPK 2018.Kapolda Sumatra Selatan 2019. Kabaharkam 2019 dan kini Ketua KPK 2019-2023 terpilih.
Walaupun sederet jabatan telah diembannya dan sejumlah tanda jasa telah Firli raih. Tetapi tidak membuat dirinya sombong. Jendral yang memiliki suara merdu ini ternyata memiliki hati yang lembut. Dengan tidak segan- segan Ia memberi bantuan kepada kaum papa.
Pernah penulis mengikuti kunjungan Firli sebagai Kaplda NTB di Kabupaten Lombok Utara NTB. Pada saat Sang Jendral dipersilakan makan siang,terdengar bertepatan suara Adzan di Masjid di komandangkan. Malah justru Ia pergi menunaikan ibadah Shoalat. Akhirnya pada pergi ikut Shoalat bersama Sang Jendral.
Seusai wawancara.Penulis mohon ijin permisi pulang kepadanya. Firli berkata sebentar sembari masuk kamar. Dan Firli segera kembali memberi penulis sebuah Tas. Setiba di Mobil penulis kepingin segera mengetahui apa gerangan isi sebuah Tas yang diberiikan Sang Jendral. Ternyata luar biasa penulis diberi kenang kenangan berupa Seperangkat alat Shoalat. Terdiri dari selembar Sajadah, sebuah Kopiah,selembar Sarung dan selembar Baju. hingga saat ini penulis tetap memakai kenang kenangan dari sahabat sejati yang kini menjadi Pemimpin KPK di negeri tercinta.
Yang sangat berkesan bagi penulis pada kala itu adalah Jendral yang rendah hati itu memeluk penulis sembari bersalama.Penulis mengucap kan terima kasih yang tak terhingga semoga Sang Jendral bersama keluarga sehat walafiat, panjang umur.murah rejiki,jauh dari fitnah, terhindar dari bencana, sukses selalu dalam menjalankan tugas mulia demi bangsa dan negara.
Pada saat Firli pisah sambut terlihat diwajah sejumlah yang hadir menetesksn air mata. Termasuk Penulis tak kuasa menahan tangis. Merasa kehilangan seorang sahabat sejati yang baik budi.Santun tutur katanya penuh makna. Firli boleh pergi meninggalkan kota seribu Masjid ini dalam rangka menjankan tugas mulia untuk bangsa dan negara tercinta. Tetapi jasa Firli tidak akan terlupakan bagi masyarakat NTB sampai kapan pun. Terima Kasih Jendral Jasanya tiada banding.l Masyarakat NTB berdoa untuk keselamatan Jendral bersama keluraga dan segenap jajaran KPK. Selamat Menjalankan Tugas Komjen Pol Firli Buhuri.
Penulis: Muhammad Taqwa