PPWINEWS.COM , MATARAM - Bangsa Indonesia dari Sabang hingga Marauke mulai tampak menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut ...
PPWINEWS.COM, MATARAM - Bangsa Indonesia dari Sabang hingga Marauke mulai tampak menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ibu secara nasional pada tanggal 22 Desember 2019.
Didalam ajaran Agama Islam telah ditegaskan sesungguhnya Surga itu ada dibawah telapak Kaki Ibu. Ibu adalah seseorang yang luar biasa dan yang paling mencintai kita sepanjang masa, baik dalam situasi suka maupun duka.
Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu kepada kita sungguh luar biasa. Dipasti kan bahwa jasa seorang ibu tidak dapat kita nilai dengan sejumlah uang dan atau sejumlah harta. Seberapa pun besarnya harta yang kita miliki tidak akan bisa membayar jasa seorang ibu kita.
Sebesar apapun pengorbanan yang kita lakukan untuk ibu kita, tidak akan sebanding dengan pengorbanan seorang ibu kepada kita sebagai anak- anaknya. Ibu adalah segalanya dan ibu adalah perempuan hebat, yang mula- mula mendidik kita dalam lingkungan keluarga. Anak yang lahir itu adalah fitrah. Bapak dan ibu nyalah yang membentuk dia menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, keluarganya, bangsa, negara dan agama.
Namun demikian terkadang justru ada orang yang lupa berbagi dengan ibu. Padahal dari sebuah do'a ibu kita diberi anugerah kebahagiaan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa didunia maupun di akhirat. Bahwa ridho Allah SWT tergantung dari ridhanya orang tua kita, bapak dan ibu kita.
Ibu akan melakukan apa saja agar bisa melihat anaknya berhasil dan sukses. Bahkan dengan taruhan nyawanya sekalipun demi untuk kita ibu ridha mengorbankannya. Seorang ibu tanpa keraguan sedikit pun bersedia menyerah kan segala harta bendanya bahkan jiwa raganya dipertaruh kan demi untuk kita sebagai anak anaknya.
Ibu kerap berdoa menadahkan kedua tangannya untuk kita. Dengan harapan semoga kita sebagai anaknya berhasil dan sukses demi bangsa, negara dan agama, tanpa mengharapkan imbalan apapun dari kita sebagai anaknya.
Sehubungan dengan hari ibu secara nasional pada tanggal 22 Desember 2019 mendatang wartawan Media ini mencoba datang di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Mataram Nusa Tenggara Barat ( NTB) untuk menemui seorang Srikandi yang memimpin Kantor LPP Mataram NTB bahwa apa gerangan kegiatan para perempuan-perempuan warga binaan LPP Mataram sembari menunggu masa hukumannya berakhir berikut liputannya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) dan Hak Asasi Manusia (Ham) Nusa Tenggara Barat ( NTB) Dahrif Hafied melalui Kepala LPP Mataram NTB Titik Daryani menyatakan dalam rangka menyambut Hari Ibu pada 22 Desember 2019 LPP Mataram, Kemenkum dan Ham NTB gelar sejumlah kegiatan.
Hal ini dikatakan Kepala LPP Mataram Titik Daryani ditemui wartawan media ini di sela- sela kesibukan diruang kerjanya Rabu (20/11/2019) di Mataram.
Perempuan berparas cantik itu menjelaskan, dalam rangka menyambut hari ibu, LPP Mataram bekerjasama pihak ketiga menampilkan sejumlah karya warga binaan antara lain berupa Tenun Lombok dan Batik Sasambo.
Hingga terbitnya berita ini jumlah warga binaan LPP Mataram sebanyak 90 orang perempuan beserta anak bawaan. Diharapkan program pembinaan dapat berjalan dengan baik. "Dibulan Desember 2019 LPP Mataram harus memberikan kegiatan kegiatan nyata yang harus dilaksanakan." Jelasnya.
Diakuinya bahwa di Lapas Perempuan ini, jumlah warga binaan yang begitu banyak, tapi ruangannya sangat terbatas. Namun demikian, tidak serta merta hanya duduk diam menunggu proses hukum berakhir. Tetapi tetap ada kegiatan kegiatan positif yang harus di wujudkan agar para warga binaan tidak merasa jenuh dalam menjalani hukuman di dalam Lapas.
"Warga binaan ini tentu banyak menyimpan dan menyita pikiran mereka sehingga perlu diberikan bimbingan dan sejumlah pelatihan agar warga binaan memiliki keterampilan. Dengan harapan jika suatu ketika warga binaan telah selesai menjalani hukuman di Lapas maka mereka telah memiliki keterampilan untuk masa depan warga binaan dengan keluarganya. jika nanti berada kembali ditengah masyarakat," imbuhnya (Taqwa).
