Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Sertu Anton mendengarkan langsung aspirasi dan kendala yang dihadapi para pengepul, khususnya mengenai fluktuasi harga brodolan sawit dan hambatan dalam proses distribusi hasil panen. Para pengepul menyampaikan bahwa ketidakpastian harga pasar sering kali berdampak negatif terhadap pendapatan petani dan para pelaku usaha kecil di sektor sawit.
Menanggapi hal tersebut, Sertu Anton menegaskan bahwa keberadaan Babinsa di tengah masyarakat bukan hanya dalam rangka tugas pertahanan, tetapi juga untuk membantu menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. Ia mengimbau para pengepul agar tetap menjunjung tinggi kejujuran dalam proses penimbangan hasil panen, serta menjalin komunikasi yang baik dengan para petani demi menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan desa.
"Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan masyarakat. Komunikasi yang baik antara pengepul dan petani sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa memicu konflik," ujar Sertu Anton.
Kegiatan ini pun disambut positif oleh para pengepul dan warga sekitar. Mereka mengapresiasi keterlibatan aktif Babinsa dalam menjembatani berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan hubungan harmonis antara aparat kewilayahan dan masyarakat dapat terus terjalin, sehingga segala bentuk permasalahan di lapangan bisa diselesaikan secara musyawarah, guna mendukung pembangunan dan kesejahteraan di wilayah Desa Kuta Tengah dan sekitarnya. (Red/Pendim)
Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.