PPWINEWS.COM, JAKARTA -- Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mengungkapkan kesiapannya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dalam sebuah pernyataan pers pada Minggu, 09 Februari 2025.
"PPWI adalah organisasi yang terbuka, baik dalam hal keanggotaan maupun dalam menjalin kerja sama yang bermanfaat bagi masyarakat. Saat ini, PPWI sedang mempertimbangkan untuk bekerjasama dengan Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Syech Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang," ujar Wilson Lalengke.
Langkah awal dalam penjajakan kerja sama ini dimulai dengan kunjungan silaturahmi ke Kompleks Ponpes Al-Zaytun atau dikenal sebagai Ma’had Al-Zaytun, yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan dilaksanakan selama dua hari, pada Jumat-Sabtu, 7-8 Februari 2025.
Selain Ketua Umum PPWI, rombongan juga terdiri dari Wakil Sekretaris Jenderal PPWI, Julian Caisar; Wakil Ketua III yang bertanggung jawab atas hubungan internasional dan Perwakilan PPWI di luar negeri, Abdul Rahman Saleem Dabboussi; Staf Sekretariat PPWI, Mbak Wina; Ketua DPC PPWI Karawang, Dede Nurcahya; dan Sekretaris PPWI Karawang, Neneng Jauhara Khairiah.
Kedatangan rombongan disambut oleh pengelola Ma’had Al-Zaytun, Ustadz Ali Aminulloh dan Ustadz Alwi. Karena rombongan PPWI tiba di lokasi pada pukul 20.00 pada Jumat, pengelola Ponpes langsung mengundang mereka untuk makan malam yang telah disiapkan.
Sambil menikmati hidangan yang keseluruhannya merupakan produksi Ma’had Al-Zaytun, Tim PPWI menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan keberadaan PPWI, tujuan kunjungan, dan program-program yang bisa dikerjasamakan dengan Ponpes ini.
Keesokan harinya, pada Sabtu, pengelola Ponpes memperkenalkan berbagai fasilitas dan kegiatan yang dilakukan di kompleks seluas 1500 hektar tersebut kepada Tim PPWI.
Hampir seluruh kegiatan pendidikan di Ma’had Al-Zaitun ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, bukan hanya bagi para siswa tetapi juga untuk Pondok Pesantren dalam memenuhi kebutuhan operasional, seperti penyediaan pangan, fasilitas belajar-mengajar, asrama, kegiatan olahraga, seni-budaya, keagamaan, dan menciptakan lapangan kerja.
Sebagai upaya untuk memperkenalkan dan mengenalkan program pendidikan serta sistem pengelolaan Pondok Pesantren, PPWI dan Ma’had Al-Zaytun merencanakan kerja sama.
Salah satu bentuk kerja sama yang sedang didiskusikan adalah meliput dan mempublikasikan kegiatan santri dan menyelenggarakan pelatihan jurnalistik warga bagi staf, dosen, dan santri.
"Setiap orang saat ini harus mampu menyajikan informasi melalui berbagai platform media dengan prinsip-prinsip jurnalisme, termasuk konten berita yang harus mencakup informasi berbasis rumus 5W+1H. Semua informasi yang disebarluaskan melalui media massa harus memenuhi kriteria 5W+1H agar tidak terjadi salah tafsir oleh pembaca dan untuk menghindari berita palsu atau hoaks," ujar Wilson.
Pada akhir pertemuan, Wilson Lalengke dan tim diterima oleh Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Syech Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, di ruang kerjanya yang terhubung dengan Masjid Rahmatan Lil Alamin.
Dalam suasana silaturahmi yang penuh kehangatan, kedua belah pihak saling bertukar informasi dan membahas potensi kerja sama antara PPWI dengan Pondok Pesantren terbesar di Asia Tenggara.
Sebagai penghargaan, PPWI bersama mitra konsorsiumnya, Firsts Union Association dari Lebanon, memberikan penghargaan kepada Syech Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang dan memberikan Pin PPWI sebagai simbol persaudaraan dan perdamaian, yang direspons dengan ucapan alhamdulillah dan terima kasih dari Tokoh Islam Indonesia kelahiran Gresik, Jawa Timur, pada tahun 1946. (TIM/Red)
Terima kasih telah berkunjung ke PPWInews.com. Silahkan berkomentar dengan sopan. Terimakasih.