PPWINEWS.COM ,SERANG - Suasana duka menyelimuti korban tsunami di salah satu tempat pengungsian warga di Mes Pemda Pasanggrahan, Desa Pas...
PPWINEWS.COM,SERANG - Suasana duka menyelimuti korban tsunami di salah satu tempat pengungsian warga di Mes Pemda Pasanggrahan, Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten.
Ada kurang lebih 300 jiwa berikut Balita, korban yang pada saat ini berada di pengungsian Mes Pemda. Sementara korban meninggal diperkirakan tidak ada, hanya korban luka ringan dan luka berat mencapai 15 orang.
Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut menjadikan keadaan di pengungsian semakin dingin. Sampai saat ini H -3, Senin (24/12), bantuan terus mengalir di Pengungsian Mes Pemda, seperti makanan, selimut, dan pakaian kering.
Sehingga diperkirakan cukup untuk menutupi kebutuhan sampai dua hari kedepan. Namun demikian, warga sudah mulai sakit-sakitan seperti demam, pilek, bahkan ada yang terkena muntaber yang disebabkan karena cuaca yang sangat dingin dan makan tidak teratur.
Mereka berharap kondisi seperti ini cepat stabil, karena khawatir mereka yang masih Balita tidak tahan degan cuaca seperti ini. Berdasarkan keterangan warga, bahwa mereka tinggal di pengungsian hanya sampai tanggal 27/12 atau selambatnya sampai akhir bulan.
Kawan-kawan dari berbagai Ormas, Lembaga, Aliansi dan Media, terus membantu dengan pelayanan terbaik mereka.
Mulai dari pelayanan kesehatan sampai dengan menghibur para pengungsi, dengan cara berbincang langsung dan memberi semangat kepada para pengungsi. Seperti yang dilakukan oleh Ormas Gerakan Banten Siliwangi (GABSI) yang berhasil dikonfirmasi oleh awak media.
Terlihat GABSI begitu lengkap membawa peralatan dan makanan yang dibutuhkan. Dengan personil lengkap seperti Satgas, Dokter dan Suster yang cekatan dan memang sudah terlatih, serta para pengurus mulai dari Mabes sampai Distrik, semua dikerahkan untuk membantu korban bencana tsunami.
Para pengurus GABSI yang hadir pada kesempatan itu seperti Agus A Barli ST Sekjend Mabes; Eko Gunawan Pembina Mabes; Ferdiyansyah Ketua Distrik Serang Kota; H Deden Penasehat Distrik Serang Kota; dan masih banyak lagi pengurus GABSI yang hadir untuk membantu para pengungsi.
"Kami merasa senang bisa membantu saudara-saudara kami yang tertimpa bencana ini, hanya saja kami mohon maaf atas segala kekurangan kami dalam pelayanan dan bantuan yang tidak seberapa ini," tutur Agus A Subarli warga.
Hadir juga di tengah kondisi yang memprihatinkan itu Kepala Desa Pasauran, Agus Zapar. "Saya benar-benar tidak menyangka akan terjadi seperti ini, ungkap Kepala Desa Agus Zapar ketika dikonfirmasi oleh tim media.
Yang saya tahu lanjutnya, kejadian ombak besar seperti ini sering terjadi dan tidak berakibat apa-apa. Tapi kali ini tidak ada angin, tidak ada hujan, malah akibatnya luar biasa. "Segera saja saya evakuasi warga ke dataran yang lebih tinggi. Saya merasa miris melihat nasib warga saya seperti ini," ungkapnya lagi dengan nada sedih.
Sementara itu pihak Pemda terus memantau kondisi warga, meskipun belum ada bantuan pinansial yang diberikan. (NS/PPWI)