PPWINEWS.COM , KONSEL - Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Hari ...
PPWINEWS.COM, KONSEL - Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke - 39 yang di pusatkan di Desa Puudambu Kecamatan Angata. Dengan agenda Panen Raya Kakao dan Gelar Inovasi Teknologi.
Dimana HPS Tahun 2019 yang mengangkat tema "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045" ini berlangsung meriah dan sukses.
Gelar Inovasi Teknologi yang dimaksud yang diselenggarakan di Konsel yakni, optimalisasi pemamfaatan lahan dengan penanaman tanaman Padi, Palawija dan Sayuran dibawah Pohon Kakao melalui teknologi, diantaranya, teknologi timpang sari tanaman pangan (Turiman) Padi Gogo - Kedelai (Pagole). Bisa ditanam dilahan kering dan dataran rendah dengan umur masa panen yang singkat.
Kegiatan HPS tersebut di buka Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, yang sebelum membuka acara melakukan panen raya kakao dan mengunjungi rumah produksi kakao di dampingi Gubernur Sutra, H. Ali Mazi, Wakil Gubernur, Dr. H. Lukman Abunawas, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, Wakil Bupati, Dr. H. Arsalim Arifin, dan Ketua DPRD Provinsi, H. Abdurrahman Saleh. Sabtu (2/10/2019).
Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong oleh Mentan, yang di awali dengan penampilan Musik Bambu dari SDN 4 Laeya di bawah binaan Ketua TP-PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin, dan Seni Angklung dari Paguyuban Sunda Sultra serta persembahan Tari Tradisional Sultra, Tari Lariangi.
Tampak hadir tamu kehormatan mancanegara 23 Duta Besar, diantaranya Dubes Negara Maroko, Bangladesh, Etiopia, Armenia, Suriname, Venezuela, Afghanistan, Belanda, Amerika, Australia dan delegasi FAO bersama jajaran.
Lokasi acara juga di padati ribuan peserta yang berasal dari jajaran Kementerian/Lembaga, para kepala perwakilan luar negeri, 12 Gubernur, 71 Bupati/Wabup se-Indonesia, dan 5000 kelompok tani.
Kegiatan turut juga di hadiri Dirjen Hortikultura Kementan RI, Dr. Prihasto Setyanto, Anggota DPR-RI, Hj. Tina Nur Alam, Ketua TP-PKK Sultra, Agista Ali Mazi, Ketua TP-PKK Konsel, Hj. Nurlin Surunuddin, Ketua DWP Konsel, Hj. Ariyati Sjarif dan Anggota DPRD Provinsi, Aksan Jaya Putra.
Mengawali sambutannya Mentan yang biasa di sapa SYL ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Pemda Konsel dan Pemprov Sultra atas terselenggaranya HPS ke - 39 yang berlangsung aman, lancar dan sukses.
"Terimakasih kepada Bupati Konsel, DPRD, Forkopimda dan Kontak Tani yang telah menerima kegiatan HPS tentu atas restu Gubernur, sembari berharap acara ini menjadi berkah bagi Sultra pada umumnya, Konsel khususnya," ujar Syahrul
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini juga menyampaikan permohonan maaf Presiden RI, Jokowi yang tidak hadir di Konsel karena sedang bertugas keluar negeri yang tidak bisa diwakilkan karena dihadiri para kepala negara seluruh dunia.
"Saat menghadap, beliau ingin sekali menghadiri acara ini namun karena waktu yang mepet untuk kegiatan di luar negeri sehingga saya di wakilkan untuk memberikan pengarahan ditempat ini, dan berharap masyarakat tidak kecewa atas ketidakhadiran Presiden, karena kita bagian dari presiden untuk mewakili harapan indonesia agar pertanian lebih baik dimasa mendatang," terangnya.
Lebih lanjut, SYL mengatakan, tema HPS sesuai dengan pertimbangan bahwa untuk menjadi negara yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan kita berpotensi besar mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, dengan bekerja keras dalam menerapkan teknologi pertanian untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani dan pemenuhan pangan dunia 2045.
Tentu saja, tambahnya, melalui program tingkatan produksi, prodiktifitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri atau konsumsi industri, subtitusi import masa memdatang menjadi tujuan utama, dan hal ini pasti kita capai dengan menerapkan good agriculture practices (GAP), penerapan pengendalian hama terpadu, pengendalian ramah lingkungan, dan penerapan teknologi maju.
Dengan demikian, semangat HPS ini harus menjadi bagian konsolidasi emosional dan konsolidasi hati baik pejabat pusat, politisi, DPRD provinsi, Kab/Kota, Kec/Desa yang memiliki keserasian hati dan cara pandang sama tentang pertanian. "Bahwa masalah pertanian adalah masalah kita semua, yang bukan hanya semata-mata program pemerintah namun gerakan pertanian dan ketahanan pangan adalah tanggung jawab kita semuanya," tandas SYL.
Sementara itu, atas nama Dirjen FAO, Perwakilan FAO untuk Indonesia - Timor Leste, Dr. Stephen Rudgard dalam bahasa inggris menyampaikan bahwa this annual event highlights the need to increase our efforts to end hunger and other forms of malnutrition and for the need to ensure food security for all
Yang artinya " Acara tahunan ini menyoroti perlunya meningkatkan upaya mengakhiri kelaparan serta segala bentuk kekurangan gizi dan memastikan ketahanan pangan untuk semua orang".
Dimana, lanjutnya, FAO saat ini bekerjasama dengan pemerintah untuk mengidentifikasi sistem pangan dari produksi hingga pemrosesan dan penjualan untuk melihat bagaimana inovasi dalam kebijakan dan institusi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan dibidang pangan.
Yakni, tutupnya, dengan berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong petani menerapkan pengetahuan dan sumber daya lokal dengan mengadopsi teknologi dan praktek inovatif untuk meningkatkan efisiensi produksi pangan dan mengurangi kerugian dan mekanisme selektif.
Sedangkan Bupati Konsel, H. Surunuddin saat ditemui usai kegiatan, mengatakan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan dengan baik dan lancar, juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian Pertanian dan Pemprov Sultra atas kepercayaan yang diberikan, yang berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekaligus ajang promosi potensi unggulan yang ada.
Dan dengan adanya gelar inovasi teknologi ini, tambahnya, kita berharap petani mendapatkan ilmu dan pengetahuan cara bercocok tanam yang lebih maju dan modern dengan sumber daya serta potensi yang ada untuk lebih meningkatkan produktifitas dan hasil produksi, termasuk mendorong kaum muda untuk bertani
Tentu, tandasnya, kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan tersebut untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus sebagai bagian menjaga ketahanan bangsa dan negara.
Untuk diketahui, dikesempatan itu Mentan bersama Gubernur dan Bupati Konsel secara simbolik membagikan kartu peserta perlindungan jaminan kecelakaan kerja dan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan dan Bantuan Rumah Produksi & Unit Alat Pengolahan Kakao serta bantuan Bibit Kakao kepada kelompok tani. (Hasan.B)