PPWINEWS.COM, PEKANBARU - Dalam Seminar Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri, pada Kamis 26 April 2018, Sekolah Menegah kejuruan (SMK) Kan...
PPWINEWS.COM, PEKANBARU - Dalam Seminar Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri, pada Kamis 26 April 2018, Sekolah Menegah kejuruan (SMK) Kanada Sakura Indonesia (Kansai) Pekanbaru ditunjuk sebagai tempat lembaga Pendidikan Latihan (Diklat) untuk pembekalan magang ke Jepang.
Hal ini berdasarkan kerja sama dan kesepakatan antara Kementrian Tenaga Kerja RI, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Riau dan Direktur IM Japan, setelah melakukan sosialisasi ke sekolah selama dua hari sebelum seminar digelar.
Acara Seminar Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri yang yang berlangsung pada pukul 09.00 WIB, di Aula Gedung Guru Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru dihadiri langsung oleh Direktur IM Japan Mr Gitetsu Nishijima, Sekjen PPIT Katsujiru Ueno, Kementrian Tenaga Kerja RI diwakili Nita dan Ketua PPWI Pusat Wilson Lalengke SPd MAc Ma.
Selain itu, juga dihadiri oleh Kadisnakertrans Riau H Rasidin Siregar SH, Ketua PGRI Riau Dr H Syahril SPd MM, Kepala Sekolah SMK Kansai Pekanbaru Fauzi SPd, serta ratusan siswa siswi SMK se Kota Pekanbaru.
Dalam kegiatan Seminar Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri itu, ikut dirangkaikan dengan acara pelantikan Ketua dan Pengurus Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Riau yang ketuanya dijabat oleh Julian Kaisar.
Acara dibuka langsung oleh Kadisnakertrans Riau H Rasidin Siregar SH. Dalam sambutannya, Dia mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Karena kita dapat bekerja sama dengan negara Jepang dalam bidang ketenagakerjaan. Kita mengapresiasi kepada SMK Kansai,’’ ungkapnya.
Dimana, kata Rasidin anak yang diberangkatkan ke Jepang untuk magang dapat menambah pembekalan dalam diri mereka, seperti salah satunya bagaimana kedisiplinan negara Jepang dalam bekerja.
Hal senada juga disampaikan perwakilan Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia, Anita.
Dalam paparannya, Anita menyampaikan tujuan dari magang itu sendiri untuk menambah ilmu dan belajar bagaimana budaya kerja, semangat kerja dan etos kerja.
“Untuk bisa magang ke Jepang sendiri harus melalui beberapa seleksi. Mulai dari tes fisik, matematika, kesamaptaan, dan berbahasa serta satu bulan kita masukan ke training center untuk pembekalan bahasa dan budaya sebelum diberangkatkan ke Jepang,” papar Nita.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta seminar juga sangat antusias dalam mendengar pemaparan tentang budaya dan tradisi Jepang dalam dunia kerja yang dipaparkan oleh Kementrian Tenaga Kerja RI. Apalagi ikut diadakan sesi tanya jawab yang berkenaan dengan pemagangan ke Jepang.
Sementara itu, Direktur IM Japan Mr Gitetsu Nishijima menjelaskan Jepang sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin magang ke negaranya.
Bahkan lanjutnya, pemerintahan Jepang juga ikut serta membantu dalam perekrutan pemagangan yaitu dalam bentuk asuransi saat mereka sedang bekerja.
Untuk itu, melalui Kementrian Tenaga Kerja RI, IM Japan ini menyalurkan pemagangan ke industri-industri besar di Jepang, tentunya dengan seleksi yang cukup ketat, sehingga bisa diberangkatkan.
Dikesempatan yang sama, Ketua PGRI Riau Dr H Syahril SPd MM mengharapkan kepada peserta dan terutama kepada siswa-siswi bahwa agar memanfaatkan kesempatan emas ini.
“Sayang jika dilewatkan, Karena program magang ini merupakan program sambil bekerja. Selain mendapat pembelajaran untuk bekal hidup, juga sudah diberikan pembekalan financial," ujar pria ramah berkecamata ini.
Untuk itu lanjutnya bagi para siswa-siswi maupun yang sudah tamat, dihimbau agar tidak menyia nyiakan kesempatan yang ada.
"Jaga kesehatan dan tunjukan kemampuan kita untuk bersaing dalam seleksi pemagangan ke Jepang ini,’’ imbuhnya.
Rasa bangga dan gembira juga diungkapkan Kepala Sekolah SMK Kansai Pekanbaru, Fauzi SPd.
“Kami merasa bangga dan gembira. Karena SMK Kansai Pekanbaru terpilih sebagai lembaga Diklat pemagangan ke Jepang. Tentunya ini menjadi prestasi tersendiri bagi SMK Kansai,’’ ungkap Fauzi.
Dia berharap SMK Kansai Pekanbaru dapat mengemban amanat dan betul-betul bisa menempa siswa yang akan diberangkatkan ke Jepang. [**]
