PPWI, JAKARTA - Ketua umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional Wilson Lalengke, S.Pd,M.Sc,MA meminta kepada Polri agar...
PPWI, JAKARTA - Ketua umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional Wilson Lalengke, S.Pd,M.Sc,MA meminta kepada Polri agar tidak resisten terhadap kritik jika ingin tetap dihormati dan disegani rakyat.
Menurut alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, sebagai seorang pejabat, tentunya tidak semestinya berlindung di balik argumentasi "Pencemaran nama baik" terhadap pemberitaan tentang sikap dan perilaku mereka walaupun hanya dalam bentuk dugaan-dugaan publik.
"Ingat, kalian dibayar mahal oleh rakyat, sehingga segala gerak-gerik Anda sudah seharusnya terbuka untuk menjadi obyek perhatian rakyat setiap saat, tanpa jeda sedetikpun," kata Ketua Umum Nasional PPWI Wilson Lalengke kepada wartawan melalui press relisnya hari ini. Minggu (11/3/2018) di Jakarta.
Sambung alumni dari tiga universitas terbaik di Eropa itu, Kalau tidak mau jadi perhatian publik, yaa jangan berada di posisi yang dibayar rakyat itu dong. Pulang kampung saja jadi petani, menyatu bersama kita rakyat biasa dan balik memperhatikan dan mengkritisi para pejabat yang kita bayar hidupnya itu.
Wilson menjelaskan, arogansi Oknum Polda Sumut yang menjemput paksa warga akibat pemberitaan di Medan itu dinilai akan menjadi catatan buruk bagi para pekerja media massa terhadap Polri secara keseluruhan.
"Bintang dua masih alergi kritik?? Tanggalkan saja bintang duanya itu boss, tidak berbanding lurus dengan kondisi kedewasaan seorang pejabat pengayom masyarakat," tegas Wilson Lalengke, yang merupakan trainer jurnalistik bagi ribuan anggota TNI, Polri, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum di berbagai daerah di Indonesia. [**]